Atomic Habits: Si Kecil yang Ber-Impact Besar

Atomic Habits: Si Kecil yang Ber-Impact Besar

Mempunyai tekad kuat belum tentu menjamin terwujudnya mewujudkan goals yang paling dinginkan. Ada baiknya kita menggunakan atomic habits!

Hai, Sobat Hidup! Minhup kepo, nih, di awal tahun biasanya Sobat Hidup sibuk ngapain, sih? Kalo Minhup sih bikin resolusi baru. Tapi … Minhup heran, deh, bikin resolusi baru udah, baca buku self-improvement juga udah, tapi kok goals Minhup belum tercapai?

“Yah, Minhup ternyata juga bingung, terus kita mau tanya sama siapa dong?!”

Okey, okey, jangan protes dulu. Minhup bakal share kenapa dari sekian banyak orang yang ingin bisa ini itu, tapi hanya sedikit di antara mereka yang berhasil.

 

Kata Mereka Tentang Self-Improvement

 

“Aku harus maksimalin waktu yang aku punya dengan ikut HIMA dan BEM. Weekendnya aku bakal rutin ikut webinar, workshop, sama online courses.”

“Sama, dong! Aku juga lagi ikut banyak kegiatan buat improve public speaking, leadership, sama time management. Biar nanti cari kerjanya lebih gampang juga!”

“Bener! Tinggal bener-bener aja nih, biar 2 bulan lagi udah jago. Ya kan?!”

Kayaknya ada yang kurang tepat deh. Self-improvement itu hanya tentang ambisi akademis dan karir. Kemampuan di bidang mental, sosial, physical, spiritual, dan emosional pun harus dikembangkan. Selain itu, untuk, butuh waktu dan konsistensi untuk mengembangkannya. Pokoknya, eggak bisa sesimple dan secepat itu!

Caranya gimana dong, Min?

 

Kita bisa mulai dengan atomic habits, yakni dengan melakukan hal kecil namun berdampak besar.

Kalo Sobat Hidup masih bikin goals kayak “turun 15 kg dalam 3 bulan” atau “ikut webinar public speaking dan leadership karena mingdep mau nyalonin diri jadi ketos” ada baiknya diperhatikan lagi. Memang enggak ada salahnya untuk bertekad tinggi, tapi simak dulu hal-hal berikut deh.

  • Goalsnya realistis enggak?

Sobat Hidup tanya diri sendiri dulu, apakah goals tersebut mungkin untuk dilakukan dengan kemampuan yang dimiliki. Misal, goalsnya itu turun 15 kg dalam 3 bulan, tapi lari 5 menit saja sudah lelah. Sangat mungkin kalau besoknya kita bakal nyerah pake alasan sibuk ataupun “masih ada besok”. Saran MinHup sih, kita turunin target waktunya kalau kita tetep pengen turun 15 kg ataupun turunin target jumlah beratnya kalau kita tetep pengen tambah kurus dalam 3 bulan.

  • Santai saja

Cuma karena ingin goalsnya beneran tercapai, jangan sampai kita memaksakan diri untuk melakukan kegiatannya. Contohnya, melakukan workout secara hardcore agar betul-betul turun 15 kg dalam 3 bulan. Dalam bulan pertama, berat badannya bisa saja turun. Namun, kita akan merasa butuh reward setelah sebulan bekerja keras. Akhirnya, karena merasa terlalu berat untuk dilakukan, tekad kita bisa menghilang begitu saja dan bisa jadi berat kita malah bertambah.

  • Tinjau lagi dan susun ulang strategi

Untuk goals yang terlalu sulit untuk dicapai dan cara mencapainya terlalu berat, ada baiknya kita pecah goals utama tersebut menjadi goals yang lebih kecil dan ringan sehingga cara mencapainya bisa kita jadikan kebiasaan. Jika kita sudah terbiasa, maka kita menjadi lebih dekat dengan tujuan akhir yang kita inginkan tersebut! Misalnya, untuk tujuan turun berat badan tadi, kita bisa membiasakan diri untuk berjalan kaki, push up sebanyak 10 kali, ataupun lainnya.

Step Up: Mulai Lakukan Atomic Habits

 

Setelah paham kaitan goals yang rumit dan kebiasaan sehari-hari, sekarang waktunya untuk mengarahkan kebiasaan yang berukuran atomik (sangat kecil) untuk mencapai hasil yang powerful! Simple aja, kita tentuin goals dan list kebiasaan yang sering dilakukan akhir-akhir ini. Kalau sudah, kita lakukan hal-hal berikut.

  • bertanya kepada diri sendiri apakah kebiasaan tersebut membantu kita untuk mencapai goals kita,
  • memisahkan kebiasaan yang akan membawa pengaruh positif dan kebiasaan yang akan berdampak negatif
  • menentukan kebiasaan lain yang lebih cocok untuk mencapai sampai goalsnya, dan
  • mulai lakukan! 

Oh iya, jangan tunggu ada kebiasaan yang cocok baru memulai. Lebih baik kita memulainya terlebih dahulu dan memperbaiki  kebiasaannya seiring berjalan kalau ternyata kebiasaan tersebut tidak cocok.

Minhup juga mau ngasih sedikit contoh atomic habits. Semisal, kita ingin menurunkan berat badan dan menaikkan massa otot agar terlihat lebih bugar, maka kita membuat rencana sebagai berikut.

Opsi pertama: melakukan push up 100 kali 2 set, sit up 50 kali 3 set, lompat tali 200 kali, dan dilakukan seminggu 2 kali.

Opsi kedua: minggu pertama melakukan push up 10 kali 2 set, sit up 10 kali 2 set, dan lompat tali 20 kali setiap hari. Lanjut minggu kedua dengan push up 15 kali 2 set, sit up 15 kali 2 set, lompat tali 25 kali setiap hari, dan seterusnya…

Dengan opsi seperti itu, Minhup percaya Sobat Hidup udah paham perbedaan tiap opsinya dan opsi yang bisa dijadikan kebiasaan sehari-harinya.

 

Akhir Kata dari MinHup tentang Atomic Habits

 

Walaupun ada beberapa yang sukses, ada hal yang susah untuk diperbaiki dengan kebiasaan kecil setiap harinya, yaitu hal yang berkaitan dengan mental-health. Jika seseorang mengalami stress atau burnout yang normal, maka ia bisa mengatasinya dengan dengan melakukan hal yang disukai setiap harinya, bangun subuh untuk menghirup udara segar, berlatih meditasi, dan lain-lain. Namun, jika kasusnya adalah depresi akut dan atomic habits tidak berdampak padanya, ada baiknya untuk menemui pihak yang ahli dan terlatih.

Hidup Media menyediakan layanan Konseling Psikolog pada laman berikut https://www.solusihidup.com/konseling-psikolog/. Sobat Hidup bisa memilih psikolog yang lingkupnya cocok dengan kondisi yang lagi dialami lalu mengklik ‘Jadwalkan Sekarang’.

 

Penulis: Victory Avrillia

Sources:

Clarke J. 2020. Can You Be Addicted to Self-Improvement?. https://www.verywellmind.com/can-you-be-addicted-to-self-improvement-4174464# Diakses pada 9 Februari 2023.

Colineau N & Paris C. 2010. Can Beneficial Habits be Induced Through Reflection?. Proceedings of User Modeling, Adaptation and Personalization, Hawaii: 20-24 June 2010. Hal. 13-22.

Nawaz S. 2020. To Achieve Big Goals, Start with Small Habits. https://hbr.org/2020/01/to-achieve-big-goals-start-with-small-habits Diakses pada 9 Februari 2023.

Ikuti kami di

Dapatkan informasi terupdate dari kami

Terus terkoneksi dengan HIDUP

Jl. Ganesa No.15, Lb. Siliwangi,
Kecamatan Coblong,
Kota Bandung, Jawa Barat 40132
0821 1820 1573
hidupmediaid@gmail.com